Caleg Tidak berhasil serta Taktik Partai Garuda Menyemarakkan Pemilu 2019

8Metamorfosis Partai Garuda, dari…

Waktu Jaringan Pedagang Ingin Miliki…

Caleg Tidak berhasil serta Taktik Partai…

Ikin Sodikin sempat melakukan Ketua KPU Cimahi, Jawa Barat, saat dua periode. Pada 2014, ia mengundurkan diri dari KPU menjadi caleg DPR RI, Dapil Jawa Barat I, melalui PKB. Dua tahun sesudahnya, ia jadi calon walikota Cimahi melalui PDIP. website untuk caleg bisa menjadi solusi untuk anda yang ingin menjadi caleg.

Sesudah tidak berhasil, Sodikin pindah ke Partai Berkarya serta jadi ketua DPC Cimahi dari partai yang dibuat Tommy Soeharto itu. Tidak lama, ia geser lagi ke Partai Dambaan, yang dibuat oleh raja dangdut Rhoma Irama, menjadi pendiri lokasi Cimahi.

Semenjak Juli 2017, Sodikin jadi ketua DPD Jawa Barat Partai Garuda. Ia seseorang dosen Pengetahuan Administrasi Negara di FISIP Kampus Pasundan.

“Pengurus biasanya orang baru tetapi tokoh lokal,” kata Sodikin menyebutkan postur pengurus partai di tingkat DPD serta DPC Jawa Barat. “Banyak yang pindahan partai lainnya. Ada yang dari partai lama yang tidak lolos verifikasi.”

Narasi ganti-ganti pakaian partai dapat juga kita dengar dari Ahmad Jony Marzainur. Ia ialah bekas caleg DPR dari Partai Bulan Bintang tahun 2014, Dapil Riau I. Sesudah tidak berhasil, pada 2011, ia jadi Ketua DPD Riau Partai Nasional Republik (Nasrep). Pada 2015, Partai Nasrep dilebur dengan Partai Beringin Karya menjari Partai Berkarya.

“Begitu Nasrep beralih menjadi Partai Berkarya, saya tidak ingin turut. Partai Garuda nilai jualnya lebih mudah,” tutur Marzainur.

Sekarang Marzainur jadi ketua DPD Riau Partai Garuda. Ia juga menjabat menjadi Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia Propinsi Riau. Dengan sekaligus juga, Marzainur menjabat di lebih dari tiga organisasi lainnya.

“Saya terlatih megang organisasi sampai lima. Tidak ada permasalahan, yang terpenting kerja sama,” tuturnya.

Marzainur membawahi 12 DPC. Pengurus paling tua berusia lebih dari 50 tahun, sesaat pengurus termuda berumur seputar 30 tahun.

Tidak hanya dua nama itu, cerita yang sama dapat kita dapatkan dari Rahayu Senjayawati, ketua DPD Jawa Tengah Partai Garuda. Ia sempat jadi caleg DPRD Semarang dari Partai Nasdem Dapil 4, bernomor urut 6, yang kuras dana kampanye Rp16 juta.

Sekjen Partai Garuda Abdullah Mansuri mengakui tidak tahu bila Ikin Sodikin serta Jony Marzainur sempat jadi pengurus di partai lainnya. Lebih ia juga tidak tahu bila ke-2 pengurus itu sempat jadi pendiri partai lainnya di daerahnya semasing.

“Ketua DPD Partai Garuda tidak sempat menjadi ketua DPD partai lainnya,” klaim Mansuri, yang tentunya salah dari cerita yang disampaikan langsung oleh beberapa nama pengurus diatas pada saya.

Argumen jika Partai Garuda tidak ambil kader partai lainnya, kata Mansuri, karena “kami tidak ingin orang yang lain berasumsi beberapa orang kami kutu loncat.”

Ketua Umum Partai Garuda Ahmad Ridha Sabana juga mengakui tidak tahu bila Ikin Sodikin sempat bertanding merampas kursi legislatif. Sabana justru memandang di Partai Garuda cuma dia yang sempat maju jadi caleg DPR RI.

“Dia (Ikin Sodikin) mah bukan caleg, komisioner KPU,” papar Sabana.

Sabana sempat jadi calon anggota DPRD DKI Jakarta pada Pemilu 2014 melalui Partai Gerindra. Kantongi nomer urut 2 dari Dapil DKI Jakarta VI, Sabana cuma memperoleh 3.691 nada.

Toh, pada akhirnya, Sabana menyampaikan jika ia tidak mempersoalkan masalah kader partai yang berpindah-pindah partai politik. Ia memandang pengurus partai sekarang ini mempunyai kesetiaan tinggi pada Partai Garuda.

Infografik HL indepth Partai Garuda

Taktik Konvensional Rebut DPR
Waktu partai politik baru yang lainnya menggunakan bermacam taktik kampanye supaya lebih popular, Partai Garuda tidak. Mereka berjalan tanpa konsultan politik serta instansi survey internal untuk pemenangan Pemilu 2019.

Sewaktu menjadi caleg dari PBB, Ahmad Jony Marzainur, Ketua DPD Riau Partai Garuda, juga tidak menggunakan layanan konsultan atau instansi survey.

“Itu perlu cost yang tinggi,” kata Marzainur.

Bahkan juga masalah atribut pemenangan, Marzainur memercayakan design yang dibikin gratis oleh anggotanya. Ia memandang posting di media sosial semakin ramai tiap-tiap dibubuhi logo partai garuda. Itu dihandalkan Marzainur menjadi tolak ukur alternatif survey internal.

“Biasanya yang like di Facebook hanya 10 atau 20 orang. Saat ini ada logo partai garuda yang like sampai 200 orang,” katanya.

Ia sudah mempersiapkan taktik pemenangan buat beberapa caleg Partai Garuda. Menurut dia, tiap-tiap caleg mesti rendah hati serta tidak mengobral janji.

“Jangan diiming-imingi karena rakyat kita bukan pengemis,” katanya. Bersama dengan timnya, Marzainur akan menjadwalkan dalam sehari tiap-tiap caleg mesti dengar aduan minimum sepuluh masyarakat.

Ikin Sodikin, Ketua DPD Jawa Barat, mengerti partainya tidak memercayakan propaganda lewat perusahaan media. “Partai kami tidak dikawal nama serta uang besar,” katanya. Karena itu, Sodikin akan mengadakan taktik pemenangan yang simpel: berjalan dari kampung ke kampung.

Ahmad Ridha Sabana, Ketua Umum Partai Garuda, menyatakan penentuan caleg DPR akan disetujui oleh DPP. Sedang DPR tingkat propinsi serta daerah diambil oleh DPD serta DPC dalam agenda yang bernama ‘Rembuk Garuda’. Pemilihan itu bukan hak prerogatif ketua umum partai.

“Kalau partai lainnya cawe-cawe, kami tidak,” sindir Sabana. “Tapi jika mereka berubah dengan visi kami, saya miliki hak prerogatif ganti.

Sekjen Partai Garuda Abdullah Mansuri menuturkan bagaimana partainya akan menggerakkan mesin politik dengan konvensional. Mereka tidak akan berkoar-koar di sosial media, tapi lakukan yang dia ucap “gerilya sunyi” dari rumah ke rumah calon pemilih.

“Jika ada DPD atau DPC yang menarik mahar sepeser juga pada caleg, akan saya bekukan,” tuturnya.

Mansuri berkata Partai Garuda tidak akan mainkan sentimen etnis serta agama untuk mendulang nada. Serta, bila partai ini tidak berhasil penuhi ketetapan ujung batas nada di parlemen sebesar 4 %, ia berkata jika beberapa pengurusnya tidak akan jual Partai Garuda.

“Bikin partai tidak gampang, jangan pernah sekali lantas bubar,” tuturnya.

Leave a comment